Negeri 5 Menara by A. Fuadi

Tersugesti untuk membeli buku ini ketika ikutan nimbrung-nimbrung di Goodread.com. Awalnya beberapa minggu yang lalu, aku pernah baca sinopsis buku ini, dan tergerak untuk membeli buku ini. Tapi karena aku dah naksir dengan buku lain, alhirnya aku urungkan u/ membeli buku ini.

Buku ini bercerita ttg 6 anak pondok yang menjalani kehidupan pondok yang awalnya sangat berat karena penuhnya jadwal belajar mereka serta keras tuntutan pondok u/ menghimbau semua siswa harus menjadikan bahasa Arab dan Inggris menjadi primary bahasa di Pondok Madani.

Keenam anak ini berjuang bersama, berbagi suka dan duka bersama karena semuanya berasal dari daerah yang berbeda-beda. Namun mereka dapat disatukan dalam Pondok Madani.
Banyak kejadian-kejadian yang diceritakan penulis ttg kegiatan dari keenam tokoh ini yang semakin mempererat kisah persahabatan ini.
Menariknya keenam anak ini semua berhasil dan menjadi apa yang mereka impikan ketika di pondok Madani.

Alif eksis di Amerika Serikat, Raja di London, Atang dan Baso di Asia Afrika kemudian Said dan Murdaji (aku lupa yg satu ini) eksis dengan bisnis di Surabaya (mendirikan mandrasah baru di Surabaya)

Gaya bahasa yang dipakai sedikit kaku dan kurang humor menurutku, karena kurang banyak memakai bahasa seharian (gaul) yang gampang u/ dipahami, mungkin karena kehidupan yang berlatarkan pondok ya (sugesti juga kali ya, karena sebelumnya aku baca buku Dee ‘Perahu Kertas yang gaya bahasanya gaul abis)
Negeri Lima Menara
Tapi aku tetap menunggu untuk buku keduanya kok.
Semoga yang menjadi objek bahasannya adalah Baso (anak Gowa yang yatim piatu tapi sangat fighting dengan apa yang dia inginkan)

Leave a comment