Ga kerasa udah hampir 10 hari aku di kota kelahiranku, Pematang siantar. Sudah 10 hari juga aku bangun pagi telat karena ga ada yang melarang untuk bangun cepat. Walaupun sedikit omelan dari Mamaku, tapi aku merasa jam bangunku sangat bebas dalam 10 hari ini.
Jujur bagiku ini bisa dibilang sudah sedikit menyebalkan dan membosankan. Perubahan ini rasaku setelah 10 hari tidak begitu nyaman buatku. 10 hari juga yang harus aku lakukan dengan hanya membersihkan rumah, ngepel, masak dan membantuin nyokap untuk pekerjaan harian.
Jelas aku kurang menikmati keadaan ini. Perubahan ini terasa sedikit membuatku shock dengan perubahan cara hidupku.
Kadang kala hidup memang harus dihadapkan pada pilihan2.. dengan konsekuensi di setiap pilihan. Ketika memutuskan suatu pilihan, banyak pemikiran2 untuk untuk menetapkan pada pilihan tersebut harus dipertimbangkan masak2.
Begitu juga pilihanku untuk keluar dari tempat kerjaku. Bukan berarti aku menyesal dengan pilihanku ini. Sama sekali tidak.
Ya memang butuh kebesaran hatiku untuk menerima pilihan ini. Status yang harus aku emban yaitu pengangguran kadang kala tidak enak didengar apalagi untuk dijalani.
Tapi aku ercaya dengan harapan ini. Harapan bahwa P******** akan panggil dan konfirmasi aku untuk bekerja. Setidaknya ini bisa menjadi batu loncatan bagiku.
Harapan ini akan aku pegang sampai awal Januari. Apabila tidak, aku siap-siap dengan alternatif kedua.
Tolong bantu aku Tuhan.